ads SPACE IKLAN SPACE IKLAN SPACE IKLAN SPACE IKLAN SPACE IKLAN tHe_benDot bloG

Minggu, 06 Desember 2009

Batu Opal yang Kusam

Seorang ahli batu-batuan memasuki toko perhiasan. Penjaga menunjukkan koleksi tokonya yang indah-indah. Ternyata, di antara permata yang berkilau itu ada sebutir batu yang kusam. “Tunggu sebentar,” kata pelanggan itu. Ia mengambil batu itu dan menggenggamnya erat-erat. Setelah beberapa saat, ia membuka tangannya, dan kini batu itu berkilau begitu elok! ”Ini batu opal atau ada yang menyebutnya permata simpatik,” katanya. “Cukup digenggam, keindahannya pun akan memancar.”
Paulus dan Barnabas bertengkar sengit gara-gara Markus. Barnabas ingin melibatkan Markus dalam tim misi, tetapi Paulus menolaknya karena pemuda itu pernah meninggalkan tim sebelumnya (Kisah Para Rasul 13:13). Namun, secara mengejutkan, nama Markus muncul lagi, dipuji Paulus dalam suratnya sebagai orang yang “pelayanannya penting bagiku” (2 Timotius 4:11). Alkitab tidak menjelaskan proses perubahan yang dialami Markus. Namun, kita bisa membayangkan setidaknya dua kemungkinan. Pertama, Barnabas menggosok dan menajamkan karakter Markus, sehingga pemuda itu berubah menjadi murid Kristus yang setia. Kedua, Paulus mengampuni Markus dan memberinya kesempatan kedua; dan Markus pun membuktikan bahwa dirinya murid yang layak dipercaya. Melalui genggaman Barnabas dan Paulus, batu opal bernama Markus itu menjadi berkilau.

Jangan terkecoh oleh penampilan “kusam” seorang murid Kristus. Mungkin ia memerlukan “genggaman tangan”: pendampingan yang konsisten dan berkesinambungan. Apabila ada saudara seiman yang gagal dalam pelayanan, ampunilah ia dan ulurkan kesempatan kedua.

Murid Kristus bukanlah orang yang sempurna; Ia tengah digosok agar menjadi semakin berkilau

Sumber: Arie Saptaji_www.renunganharian.net


COMMENTS :

Don't Spam Here

0 komentar to “Batu Opal yang Kusam”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 Fresh Themes Gallery | NdyTeeN. All Rights Reserved. Powered by Blogger and Distributed by Blogtemplate4u .